RADIO SOLOPOS – Diet mediterania menjadi jenis diet yang paling sesuai dengan gaya hidup orang Indonesia. Pernyataan ini resmi di klaim oleh Dokter spesialis gizi dan klinik Universitas Indonesia dr. Cut Hafiah M.Gz, SpGK, FiNEM, AIFO-K,CSNC. Dr Cut HAfiah menilai bahwa diet mediteranian cocok untuk dilakukan oleh orang Indonesia.
Jenis diet mediterania ini adalah diet yang sehat dan seimbang. Diet mediterania merupakan jenis diet yang tetap mengutamakan makro nutrient, mikro nutrient, karbohidrat, lemak hingga protein.
“Enggak Menghilangkan karbo full, enggak, jadi tetap seimbang, disesuaikan sama kebiasaannya. Itu yang paling sesuai sama orang Asia, dan Amerika bahkan,” ungkap Cut yang dikutip dari ANTARA.
Di antara diet medierania adalah diet mayo, diet keto dan diet intermitten fasting. Cut menilai diet mayo merupakan diet dengan dampak paling berpengaruh dan paling cepat.
Definisi diet mediterania tersendiri adalah pola makan yang dibuat berdasarkan konsumsi berbagai makanan tradisional dari negara Italia dan Yunani yang dikenal sejak tahun 1960-an.
Pola makan ini mengutamakan bahan makanan yang bersumber tumbuhan yang kaya akan karbohidrat kompleks , vitamin, mineral, serta kandungan antioksidan.
Menyambut Ramadhan: Segar! Ini Dia Rekomendasi Minuman Sehat Bagi Sobat yang Sedang Diet Selama Berpuasa
Rencana pola makan mediterania dapat diuraikan secara sederhana sebagai berikut.
1. Konsumsi Harian
Sesuai dengan namanya, konsumsi harian dapat disajikan setiap hari dengan frekuensi yang bervariasi. Jenis makanan yang dapat disajikan tiap hari adalah sayur, buah, biji-bijian, gandum, umbi-umbian, sereal dan pasta.
2. Konsumsi Harian Dengan Jumlah Sedang
Konsumsi yang termasuk jumlah sedang merupakan jenis makanan yang dapat dikonsumsi harian tapi dalam porsi yang tidak terlalu banyak. Kelompok makanan ini adalah produk daging putih, susu, telur, keju, yoghurt.
3. Konsumsi Mingguan
Konsumsi mingguan hanya boleh menyajikan makanan seminggu sekali atau seminggu dua kali. Di antaranya adalah jenis ikan darat maupun laut dan berbagai makanan seafood lainnya.
Cut mengingatkan bahwa program diet harus tidak bisa ditentukan secara merata. Hal ini ahrus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu dan tidak bisa disamaratakan mengingat tinggi badan, berat badan, hingga aktivitas fisik setiap orang berbeda-beda.
Baca juga : Antisipasi Penyakit Jantung dan Stroke, Persagi Surakarta : Terapkan Diet Rendah Kolesterol !