SoloposFM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa wacana “full day school” bukan berarti belajar sehari penuh, tetapi memastikan peserta didik mengikuti penanaman pendidikan karakter.
Dikutip Kantor Berita Antara, Mendikbud akan mengkaji masukan-masukan dari masyarakat, termasuk kondisi sosial dan geografis yang memungkinkan sistem belajar tersebut diterapkan. Misalnya di daerah mana saja yang orangtuanya sibuk, sehingga tidak punya banyak waktu di rumah.
Lingkungan sekolah juga harus memiliki suasana yang menyenangkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran formal, sampai dengan setengah hari, selanjutnya dapat diisi dengan ekstrakurikuler. Bila program sekolah sehari penuh diterapkan, para siswa akan mendapatkan libur 2 hari pada Sabtu dan Minggu.