SoloposFM, Olympic Ahmad Dahlan (OlympicAD VII) telah sukses digelar oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan berjenjang sampai tingkat nasional. Tahun ini, tema yang diangkat adalah Mewujudkan Pendidikan Muhammadiyah Jawa Tengah yang Unggul, Kompetitif, dan Berkemajuan bertempat di Universitas Muhammadiyah Semarang, Kamis (23/12/2021).
Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng menggandeng Majelis Dikdasmen 35 Kabupaten/Kota, Forum Komunikasi Kepala Sekolah (FKKS) SD/MI. SMP/MTs, SMA/MA dan SMK Muhammadiyah serta Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Jawa Tengah dalam menyelenggarakan program ini. Harapannya melalui OlympicAD VII dapat mengembangkan minat dan bakat siswa Sekolah/Madrasah Muhammadiyah di Jawa Tengah melalui beberapa cabang lomba.
Terdapat 22 cabang lomba dan 44 kejuaraan yang dapat diikuti oleh Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah, Guru Sekolah/Madrasah Muhammadiyah, dan Siswa Sekolah/Madrasah Muhammadiyah.
Baca juga : Tips Aman Liburan Tahun Baru Dan Natal Saat Pandemi
Atas prestasi yang mereka raih, Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Sri Sayekti menghaturkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar SD Muh 1 Ketelan dan menyumbang medali hingga akhirnya Dikdasmen PDM Kota Surakarta menjadi juara umum.
“Diikuti 3532 peserta 44 kejuaraan. Terkhusus kontingen SD Muh 1 Solo yang berjuang tak kenal lelah demi prestasi membanggakan ini. Sumbang 6 medali pada event bergensi olympicad ke VII,” kata Sayekti.
Raihan juara
Sejumlah penghargaan yang mereka dapatkan, yaitu Juara 1 Website Sekolah oleh Humaira, dan Juara 2 Matematika oleh Naura. Sedangkan juara 3 website sekolah oleh Farid, dan Juara 1 terbaik Guru Inovatif dan kreatif diraih Agung Sudarwanto SSn MSn.
Sementara itu, Juara 3 Guru Inovatif oleh Baruno Nasution SPdI, dan Juara 2 Penelitian Tindakan kelas, oleh Dwi Suparwanto SPd.
Kontingen SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pulang dengan suka cita membawa banyak piala penghargaan, meskipun di tengah pandemi Covid-19. Salah satu Juara, Humaira Putri Dhia Syarafina mengaku senang dan bersyukur.
“Terima kasih Bapak Ibu guru dan karyawan yang telah memberi saya ilmu, pengalaman bagaimana belajar menempatkan diri, bersosialisasi, canda dan tawa, bermanfaat bagi dunia dan akhirat,” ungkap Humaira.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]