SoloposFM–Perayaan Imlek memang identik dengan lampion yang berwarna merah, namun masih banyak orang yang tidak tahu asal-usul tradisi lampion di perayaan Imlek ini. Berikut Sejarah dan Perkembangan Lampion Imlek seperti dikutip oleh radio.solopos.com dari berbagai sumber yang diperkirakan telah ada ribuan tahun yang lalu.
Lampion sudah ada sejak jaman dinasti Xi Han kira-kira 1800 tahun yang lalu. Awal mulanya bahan dasar lampion terbuat dari kulit binatang, kain sutra, dan bahan lainya. Namun pada zaman dinasti Han timur (tahun 25-220 M) lampion yang terbuat dari kertas baru ditemukan. Sejak saat itu tradisi lampion yang terbuat dari kertas menjadi semakin popular dan berkembang sampai saat ini.
Sejarah dan Perkembangan Lampion Imlek lainya mengatakan bahwa Sejak zaman Dinasti Han hingga Tang, lampion telah disahkan sebagai simbol penyambutan hari raya Imlek. Saat dinasti Ming Zhu Yuan Chang (tahun 1368 – 1644 M), ribuan lampion sengaja dibiarkan mengambang di atas air ketika memproklamirkan ibu kota negara Nanjing.
Namun masih ada versi lain tentang sejarah dan perkembangan lampion Imlek yang banyak beredar. Yaitu tentang sejarah lampion (Teng Lo Leng atau Teng Lung) yang dimulai pada zaman dinasti Ming. Pada waktu itu ada seorang perampok budiman yang bernama Lie Cu Seng di kota Kaifeng.
Dia adalah Robin Hood di zamannya. Karena Lie Cu Seng hanya merampok orang-orang kaya pelit, dan hasil rampokannya dibagikan ke orang miskin dan merupakan suatu hadiah bagi mereka. Sejak saat itulah lampion dipasang untuk terhindar dari bahaya dan pada akhir tahun masyarakat juga memasang lampion sebagai tanda mohon berkah, Ping An (平安)di akhir tahun baru.
(Nicken Kharisma)