SoloposFM–Suasana haru tampak memenuhi ruang Maya Ananta di RSUD dr. Muwardi. Belasan anak didampingi orangtua mereka. Mereka seperti anak-anak yang lain, namun sebenarnya mereka tengah berjuang dengan kanker di tubuh mereka. Ya, di ruang bemain Maya Ananta itulah mereka melakukan berbagai kegiatan mulai dari bermain sampai belajar. Di lokasi ituah anggota pendengar Radio Solopos FM (Paradiso) menggandeng Childhood Cancer Care (3C) menggelar buka puasa bersama bersama anak-anak pengidap kanker yang menjalani perawatan di RSUD dr. Muwardi, Kamis (16/06/2016).

Koordinator Paradiso – Ari Sulistyowati, SPd., mengatakan kegiatan ini kali kedua mereka lakukan. Kegiatan buka puasa bersama bersama anak-anak pejuang kanker itu dilakukan bersamaan dengan event Ramadhan Ceria yang digelar 3C. Pada kegiatan itu anggota Paradiso masuk ke bangsal-bangsal tempat sekitar 75 orang anak dirawat. Mereka membagi-bagikan makanan berbuka. Ari mengatakan dengan kegiatan ini dia ingin member nilai lebih dari paguyuban pendengar. “Kami ingin sesuatu yang memberi nilai lebih dari sekadar paguyuban pendengar. Selama ini kami melakukan kegiatan rutin seperti pertemuan rutin. Dan kegiatan (buka puasa bersama anak pejuang kanker) ini akan menjadi agenda rutin setiap ramadhan.”
Kegiatan yang diikuti sekitar 15 anggota Paradiso itu juga turut dihadiri Station Manager Solopos FM Intan Nurlaili serta kru Solopos FM Fajar Rahmadi. Intan mengapresiasi apa yang dilakukan Paradiso. “Kami berterima kasih kepada teman-teman Paradiso yang telah menginisiasi kegiatan posititf ini. Semoga menjadi berkah,” tutur Intan.
Menurut Ari, apa yang dilakukan Paradiso ini juga bentuk dukungan bagi anak pejuang kanker beserta keluarganya. Mayoritas anak pejuang kanker berasal dari keluarga pra sejahtera dan membutuhkan uluran tangan. Selain makanan, menurut Ari, Paradiso juga menyumbangkan sejumlah uang yang diambil dari kas Paradiso. “Dengan kegiatan ini kami berharap, anak-anak tersebut tetap punya semangat. Kanker bukan lonceng kematian. Kanker bisa disembuhkan. Yang diperlukan adalah keyakinan. Dengan kegiatan ini kami berharap mereka sadar bahwa mereka tidak berjuang sendirian. Masih banyak yang bersedia mengulurkan tangan untuk membantu mereka,” tutup Ari