• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Kesadaran Masyarakat Meningkat, Kasus Leptospirosis Berkurang

Redaksi by Redaksi
10 April 2019
in News
Reading Time: 4 mins read
0
A A
0
Kesadaran Masyarakat Meningkat, Kasus Leptospirosis Berkurang

Leptospirosis (sumber foto : www.timesnownews.com)

Baca Juga

Sosialisasi PMB UMMAD di MA Muhammadiyah Sumberejo Bojonegoro

Prioritas Prodi Baru, PMB UMMAD Gelombang 4 Digelontor Beasiswa Miliaran Rupiah

12 September 2025
Jangan Lewatkan ! Hearts2Hearts Rilis Mini Album Pertama di Bulan Oktober

Jangan Lewatkan ! Hearts2Hearts Rilis Mini Album Pertama di Bulan Oktober

12 September 2025
Horison Aziza Solo Punya Colaborasa, Masyarakat Belajar Langsung ke Para Chef Berpengalaman

Horison Aziza Solo Punya Colaborasa, Masyarakat Belajar Langsung ke Para Chef Berpengalaman

11 September 2025
Syahdunya Cup Menengo Sayang, Video Klip Potareso Bernuansa Solo

Syahdunya Cup Menengo Sayang, Video Klip Potareso Bernuansa Solo

11 September 2025

oleh Eunike Sonia Harsono

SoloposFM – Indonesia sebagai salah satu negara beriklim tropis, menciptakan kondisi yang sesuai untuk organisme hidup dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara megabiodiversity. Dengan keragaman hewan yang dimiliki, dan banyaknya hewan liar yang juga hidup berdampingan dengan manusia, menyebabkan interaksi baik secara positif maupun negatif. Terjadinya penyebaran penyakit dari hewan ke manusia menjadikan bukti terjadinya interaksi negatif. Penyebaran penyakit yang dibawa atau ditularkan disebabkan oleh adanya hewan-hewan yang bertindak sebagai agen pembawa dan inang dari penyakit. Hewan avertebrata yang membawa dan menularkan penyakit dari inang penyakit ke manusia dikenal sebagai vektor. Sedangkan hewan vertebrata yang bertindak sebagai inang dari penyakit disebut sebagai reservoir. Salah satu contoh hewan yang bertindak sebagai reservoir adalah tikus.

Tikus diketahui dapat menularkan penyakit leptospirosis yang kemudian menjadi salah satu KLB yang terjadi di Indonesia. Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira yang bisa ditemukan dalam urin tikus. Leptospirosis merupakan penyakit yang bersifat akut dan dapat menyebabkan kematian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa kejadian tahunan leptospirosis adalah 10 hingga 100 kasus/100.000 orang didaerah lembab, tropis, dan daerah endemik. ILS (International Leptosirosis Society) mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang rentan terkena leptospirosis yaitu dengan kasus kematian akibat leptospirosis sebesar 7,1%, Indonesia termasuk peringkat tiga di dunia untuk angka mortalitas.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2018, provinsi Jawa Tengah memegang angka kasus leptospirosis terbanyak. Peningkatan signifikan kasus leptospirosis terjadi di Jawa Tengah, yaitu dari 164 kasus pada tahun 2016 menjadi 316 kasus pada tahun 2017. Kasus besar leptospirosis terbaru terjadi di Klaten, Jawa Tengah pada November 2018 lalu yaitu telah terjadi 66 kasus Leptospirosis di mana 11 orang di antaranya meninggal dunia. Berdasar data dari Dinkes Klaten. Kasus leptospirosis yang telah terjadi di Jawa Tengah ini masuk dalam golongan KLB (Kejadian Luar Biasa) karena banyaknya jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit leptospirosis.

Tidak semua negara menjadikan kasus leptospirosis menjadi ancaman bahaya sedangkan di Indonesia leptospirosis tergolong dalam KLB. Penyebab tingginya kasus leptospirosis di Indonesia selain disebabkan karena daerah dan iklim di Indonesia, dapat disebabkan juga karena kondisi negara Indonesia yang masih berstatus negara berkembang. Teknologi, ilmu pengetahuan, sarana prasarana dan pembangunan belum menyebar merata ke seluruh daerah di Indonesia. Banyak daerah yang tertinggal dan belum terjamah oleh pemerintah. Edukasi, sarana prasarana, dan layanan kesehatan belum memadai sehingga banyak masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran dan kesehatan yang rendah. Penularan penyakit leptospirosis akan semakin mudah apabila pengetahuan masyarakat akan leptospirosis rendah, karena tidak adanya tindakan pencegahan.

Perilaku dan kesadaran masyarakat akan kesehatan yang didukung oleh pengetahuan akan kesehatan dapat menjadi pencegahan terjadinya penyakit dan penularan penyakit. Ilmu pengetahuan dan pendidikan mempengaruhi kesadaran masyarakat akan kesehatan karena pengetahuan menjadi dasar bagi masyarakat dalam bertindak dan berperilaku. Pengetahuan dapat diperoleh baik secara internal yaitu pengetahuan yang berasal dari diri sendiri berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari, dan pengetahuan eksternal yang diperoleh dari luar, baik dari sekolah, membaca buku ataupun jurnal, dan sosialisasi dari pihak-pihak yang lebih paham.

Masyarakat memerlukan orang-orang yang peduli dan mau membagikan ilmu kepada masyarakat yang masih awam tentang leptospirosis. Pemerintah dapat menggerakan jajarannya terutama yang berada di bidang kesehatan untuk melakukan sosialisasi. Melalui sosialisasi dapat meningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dari yang tidak paham atau kurang paham menjadi paham. Setelah kita paham hendaklah juga kita membagikan pengetahuan ke orang lain sehingga semakin banyak orang yang mengerti tentang leptospirosis dan bagaimana pencegahannya dapat mengurangi kasus leptospirosis. Dukungan dari keluarga juga bepengaruh untuk mencegah kasus leptospirosis, terutama sebagai seorang wanita wajib untuk menjadi teladan dalam rumah karena bekaitan dengan kebersihan serta menegur anggota keluarga yang teledor.

Oleh karena itu saya Eunike selaku mahasiswi bioteknologi mengajak untuk pembaca turut serta dalam pencegahan leptospirosis yaitu bisa dimulai dari perilaku hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak menimbun sampah, menutup lubang atau saluran yang berpotensi menjadi jalan masuknya tikus, menjaga kebersihan lingkungan rumah yaitu dengan rajin menyapu dan mengepel, membersihkan saluran yang mampet atau kotor, membiasakan diri untuk selalu menggunakan alas kaki dengan begitu potensi tikus untuk masuk dan tinggal di dalam rumah serta potensi anggota keluarga untuk kontak langsung dengan urin tikus menjadi kecil dan dengan ini dapat mencegah anggota keluarga untuk terkena penyakit leptospirosis. 

Pencegahan leptospirosis merupakan tugas kita bersama, berbagi pengetahuan tentang leptospirosis merupakan kunci utama. Dengan pengetahuan yang diperoleh, kesadaran dari masyarakat akan semakin meningkat. Masyarakat akan terdorong untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan, dapat mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat, dan pada tahap selanjutnya dapat mengembangkan suatu metode pencegahan serta pengendalian vektor dan reservoir penyakit yang ada di lingkungan mereka. Terciptanya perilaku tersebut menjadi bukti dari peningkatan kesadaran masyarakat yang akhirnya dapat menekan jumlah kasus leptospirosis yang terjadi.

Artikel ini ditulis oleh Eunike Sonia Harsono

Mahasiswi Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana

[diupload oleh Avrilia Wahyuana]

Tags: kesehatanartikelleptospirosis
Previous Post

Sehari Menjadi Peneliti

Next Post

HUT ke-15 Solopos FM, Pilihan Tepat Pendengar Hebat

Related Posts

Layanan Kesehatan Digital Sukses Turunkan Angka Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular

Layanan Kesehatan Digital Sukses Turunkan Angka Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular

by Avrilia Wahyuana
24 September 2024
0

Dunia yang semakin maju dan canggih memberi dampak pada kehidupan manusia, salah satunya di dunia kesehatan. Layanan kesehatan...

Mau Liver Sehat? Coba 4 Olahraga Ini!

Mau Liver Sehat? Coba 4 Olahraga Ini!

by Avrilia Wahyuana
26 November 2024
0

Radio Solopos - Hati atau liver adalah salah satu organ yang bekerja paling keras di tubuh Anda. Dari detoksifikasi...

Rekomendasi Makanan untuk Menjaga Kesehatan Organ Hati

Rekomendasi Makanan untuk Menjaga Kesehatan Organ Hati

by Avrilia Wahyuana
26 November 2024
0

Hati merupakan salah satu organ penting, oleh karenanya kesehatannya harus diperhatikan dengan baik. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan...

Tips Mengurangi Konsumsi Gula Untuk Anak

Tips Mengurangi Konsumsi Gula Untuk Anak

by Avrilia Wahyuana
26 November 2024
0

Dokter spesialis anak dan konsultan gizi dr Yoga Devaera, Sp.A(K) menyampaikan bagaimana lingkungan dan kebiasaan dapat memengaruhi preferensi...

Ini Kebutuhan Protein Berdasar Usia

Ini Kebutuhan Protein Berdasar Usia

by Avrilia Wahyuana
26 November 2024
0

kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda sesuai dengan usia, tingkat aktivitas, serta kondisi kesehatan yang bersangkutan.

Ilustrasi minum air putih

Manfaat Baik Kala Minum Air Saat Perut Kosong

by Avrilia Wahyuana
26 November 2024
0

Waktu pagi hari adalah waktu untuk perawatan diri dan cara untuk memulai pagi hari mempengaruhi bagaimana seluruh hari...

Panadol Klinik Cekatan Wujud Pengabdian Masyarakat

Panadol Klinik Cekatan Wujud Pengabdian Masyarakat

by Intan Nurlaili
7 August 2024
0

Radio Solopos - PT Haleon selaku produsen Panadol bersama Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pengurus Cabang Sragen menggelar Panadol...

Kurang Tidur Bikin Depresi

Tidur Kurang dari 5 Jam Per Hari Dapat Meningkatkan Depresi

by Intan Nurlaili
26 October 2023
0

Radio Solopos - Seringkali kita merelakan waktu tidur di malam hari demi mengerjakan sesuatu seperti kerjaan kantor ataupun...

Ini Rekomendasi 6 Produk Pengganti Gula Alami

Ini Rekomendasi 6 Produk Pengganti Gula Alami

by Intan Nurlaili
2 October 2023
0

Radio Solopos – Penderita diabetes atau orang yang sedang ingin menurunkan berat badan biasanya menggunakan produk pengganti gula seperti...

Konsumsi Makanan Gosong, Nggak Bahaya Tah?

Konsumsi Makanan Gosong, Nggak Bahaya Tah?

by Intan Nurlaili
27 September 2023
0

Radio Solopos – Pernahkah Sobat Solopos lupa dengan makanan yang sedang dimasak dan berakhir gosong? Makanan gosong memang...

Load More
Next Post
HUT ke-15 Solopos FM, Pilihan Tepat Pendengar Hebat

HUT ke-15 Solopos FM, Pilihan Tepat Pendengar Hebat

No Result
View All Result
Sosialisasi PMB UMMAD di MA Muhammadiyah Sumberejo Bojonegoro

Prioritas Prodi Baru, PMB UMMAD Gelombang 4 Digelontor Beasiswa Miliaran Rupiah

12 September 2025
Jangan Lewatkan ! Hearts2Hearts Rilis Mini Album Pertama di Bulan Oktober

Jangan Lewatkan ! Hearts2Hearts Rilis Mini Album Pertama di Bulan Oktober

12 September 2025
Horison Aziza Solo Punya Colaborasa, Masyarakat Belajar Langsung ke Para Chef Berpengalaman

Horison Aziza Solo Punya Colaborasa, Masyarakat Belajar Langsung ke Para Chef Berpengalaman

11 September 2025

Berita Terpopuler

  • Svarga Timboa, Permata Tersembunyi di Lereng Merbabu

    Svarga Timboa, Permata Tersembunyi di Lereng Merbabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkembangan Telepon Seluler Sejak 1990-an Sampai Sekarang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Ide Outfit Skena yang Bikin Tampilan Lebih Nyentrik!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Joki Pinjol dan Joki Galbay, Masyarakat Diminta Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grand Opening Samsung Premium Store Di Keratonan Solo, Bertabur Promo Sob!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Radio Solopos FM

© 2025 Radio Solopos.

Navigate Site

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 Radio Solopos.